Kamis, 05 April 2012

Memecahkan Kasus Misteri

      Rumah angker..ya..itulah sebutan untuk rumah pak Asep yang berada di tengah pedesaan di desa Sekarjati.Rumah itu disebut angker karena setiap malam tepat pukul 24.00 WIB, suara dari belakang rumah nya sangat aneh dan sungguh gaduh,karena rumah tersebut sangat luas dan pak Asep hanya tinggal berdua dengan istrinya yang bernama Siti Azizah yang di sapa akrab dengan sebutan mpok Dijah menambah suasana menjadi misterius.Mereka berdua selalu terganggu tidurnya karena suara aneh tersebut.Suara itu bukan hanya mereka yang mendengar tetapi tetangga nya pun ikut terganggu akan hadirnya suara itu.

     Disaat semuanya terlelap dalam hening nya malam,suara aneh itu datang lagi dari arah belakang rumah pak Asep ,,suara seperti suara gaduh yang sangat aneh didengar,disaat malam itu pak Asep juga istrinya sangat gelisah dan ketakutan,akhirnya besok mereka memutuskan untuk menjual rumah itu dengan harga cukup murah dan mereka pindah dari rumah yang menyeramakan itu.

     Tak lama kemudian ada sepasang pengantin baru sedang mencari rumah, pak Endang dan Bu Dian merekalah yang akan membeli rumah angker itu,,beberapa bisikan tetangga terdengar oleh mereka yang menyebutkan bahwa rumah itu sangat angker,tapi tak dihiraukan oleh mereka.Barang-barang mereka mulai di tempat kan di sudut rumah itu,dan di atur serapi mungkin.

     Malam pertama,mereka terkejut dan terbangun karena terganggu oleh suara aneh itu,,dan malam berikutnya juga mereka selalu terusik oleh suara aneh itu yang entah tau suara apa itu.Belum genap satu bulan mereka tinggal di rumah itu mereka pun akirnya mengambil keputusan sama dengan penghuni rumah sebelumnya yaitu pindah dari rumah angker itu.

    Sudah lama rumah itu kosong,akhirnya setelah 2 tahun rumah itu ada yang ingin membelinya,sebuah keluarga kecil yang terdiri dari 4 anggota keluarga.Sakinah dan Marwah itulah anak dari Pak Rahmat dan Bu Annisa.Barang-barang nya mulai di tata rapi di dalam rumah angker itu.Pak Rahmat dan juga keluarganya sudah tau kondisi di dalam rumah baru nya itu,dia hanya ingin mengungkapakan misteri yang ada di dalam rumah itu.

     Malam pun datang,dua anak nya sudah tertidur lelap,tepat pada pukul 12 malam Pak Rahmat dan istrinya terbangun mendengar suara aneh itu inilah masalah yang ingin di pecahkan oleh mereka berdua.Awalnya mereka takut karena takut terjadi apa-apa,lalu mereka memberanikan diri untuk menerima resiko nya.Mereka menjelajahi sudut demi sudut ruangan dirumahnya, mencari arah datang nya suara aneh itu,setelah di telusuri ternyata sumber suara itu ada di dalam toliet tepat di belakang halaman rumah nya,akhirnya pak Rahmat memutuskan untuk memanggil tukang gali esok hari.
  
      Setelah keesokan harinya,tukang gali itu datang untuk menggali sumber suara itu ternyata adalah sebuah tempat pembuangan kotoran (spiteng) yang pada awalnya dipelihara benih lele oleh si pemilik rumah pertama. Yang akhirnya ikan lele itu berkembang biak beranak- pinak yang ukurannya sangat besar-besar.Ternyata itulah sumber suara yang selama ini menimbulkan ketakutan si penghuni rumah itu.

     Misteri di dalam rumah itu akhirnya terpecahkan dan Pak Rahmat dan Bu Annisa sangat beruntung,dan menjadi orang terkaya di desa itu karena hasil dari penjualan lele tersebut,walau mereka sudah menjadi orang kaya tetapi mereka tidak sombong dan selalu membantu tetangga di sekitarnya bila ada kesulitan.Akhirnya desa itu menjadi tentram dan damai,tidak ada lagi kisah misterius di desa itu...





                                                   The End...


     
     
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar